siapa tau bisa jadi refrensi silahkan......
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tuberkolusis
(TB) merupakan penyakit infeksi kronis atau menahun dan menular langsung yang
disebabkan oleh bakteri TBC (mycobacterium
Tuberculosis),yang dapat menyerang
siapa saja tanpa memandang usia dan jenis kelamin. Penyakit ini dapat juga
menyebar dan menginfeksi kebagian tubuh lainya, seperti menigen, ginjal, tulang,
nodus limfe. Gejala yang ditimbulkan antara lain gangguan pernafasan seperti
sesak nafas, batuk sampai berdarah, badan tampak kurus kering dan lemah, penularan
penyakit ini sangat cepat karena ditularkan melalui saluran pernafasan.
Indonesia sekarang ini berada pada rangking kelima negara dengan beban
Tuberkulosis tertinggi didunia, dengan estimasi prevelensi (seberapa sering suatu
penyakit atau kondisi terjadi pada sekelompok orang) semua kasus sebesar
660.000 pertahun. Karena penularan penyakit ini sangat cepat, maka perlu
dilakukan penegakan diagnosa yang akurat sangat membantu dalam menekan
penularan Tuberkulosis Paru pada
masyarakat.
Jaringan
Saraf Tiruan merupakan salah satu sistem pemrosesan informasi yang didesain
dengan meniru cara kerja otak manusia dalam menyelesaikan suatu masalah dengan
melakukan proses belajar melalui perubahan bobot sinapsisnya. Teknik yang dapat
digunakan untuk implementasi Jaringan Saraf Tiruan yaitu, perceptron,backpropagation dan fuzzy.
Ada
beberapa teknik yang dapat digunakan untuk implementasi jaringan saraf tiruan
yaitu perceptron, backpropagation, dan fuzzy. Pada teknik perceptron terdapat 3 bagian lagi di dalamnya yaitu single layer perceptron, multi layer perceptron, competitive layer.
Pada penelitian sebelumnya pada jurnal yang
berjudul Rancang Bangun Tools untuk jaringan saraf tiruan (JST) model
perceptron (Liza Afrianti, 2010) dimana algoritma berbasis jaringan saraf
tiruan perceptron mampu melakukan proses pelatihan dan user memasukkan nilai
variable input, jumlah variable, Alpa
(Learning rate), thresod maksimun epoh dan
target (output). Pada penelitian
tersebut penerapan metode perceptron mampu melakukan proses pengujian data
berdasarkan nilai bobot yang didapat dari proses pelatihan sistem. Pelatihan
tersebut dibuat dalam struktur jaringan saraf tiruan model perceptron dengan jumlah neuron berdasarkan jumlah variable input.
perceptron merupakan metode pmbelajaran
dengan pengawasan dalam system jaringan saraf tiruan yang paling sederhana
dalam perceptron dapat digunakan
untuk melakukan proses pelatihan dan pengujian serta menampilkan struktur
jaringan perceptron. Dengan kemampuan
yang dimiliki metode perceptron mampu
memisahkan atau membedakan pola- pola yang tersembunyi yang bisa diatur melalui
parameter- parameternya . jaringan saraf tiruan ini sudah banyak diterapkan
dalam pemecahan masalah terutama dalam masalah prediksi. Maka dari itu metode
ini sangat cocok digunakan dalam memprediksi keputusan medis pada penyakit
infeksi paru (Tuberculosis)
Berdasarkan paparan diatas, maka penulis berusaha membuat perangkat
lunak yang dapat digunakan untuk memprediksi keputusan medis terhadap penyakit
infeksi paru (Tuberkulosis) dengan mengangkat judul “Penerapan Metode Jaringan Saraf Tiruan Untuk Prediksi Keputusan Medis
pada Penyakit Infeksi Paru(Tuberculosis)
Dengan Metode Perceptron”.
1.2 Perumusan
Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas ,maka ada beberapa pokok permasalahan
yang perlu dikaji dalam penelitian ini,yaitu :
1.
Bagaimana
memprediksi keputusan medis pada penyakit tinfeksi paru (Tuberculosis)
2.
Bagaimana
menerapkan metode perceptron pada jaringan saraf tiruan untuk mendeteksi
penyakit infeksi paru (Tuberculosis)
3.
Bagaimana
menguji sistem Jaringan Saraf Tiruan dalam
aplikasi Matlab versi 6.1.
1.3 Batasan
Masalah
Agar masalah tidak menyimpang dari rumusan masalah, maka peulis
membatasi skripsi ini.adapun batasan masalah yaitu sebagai berikut:
1.
Penyakit
infeksi paru yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Tuberkulosis (TB).
2.
Pengambilan
keputusan medis untuk ketepatan diagnosis menurut klasifikasi infeksi paru.
Input yang dipakai pada proses pembelajaran dan pengujian didasarkan pada 8
buah variable yang terdiri dari Batuk, lemah (malaise), hasil Lab. BTA,dan
riwayat terkena TB. Dan hanya menghasilkan 1 buah variable output berupa
pernyataan suspek TB paru atau Negatif TB paru.
3.
Penelitian penyakit tuberculosis ini dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan dengan data rekam medis yang
digunakan hanya sebanyak 20 (dua puluh) buah data. Diambil secara acak dari
divisi arsip rekam medis.
4.
Membuat suatu sistem untuk memprediksi keputusan
medis pada penyakit tuberkulosis berdasarkan gejala-gejala yang ada dengan
bantuan aplikasi Matlab versi 6.1.
1.4 Tujuan
dan Manfaat Penelitian
1.4.1
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1.
Mengetahui
bagaimana prediksi medis pada penyakit infeksi paru (Tuberculosis).
2.
Menerapkan
metode perceptron pada jaringan saraf tiruan dalam memprediksi keputusan medis
pada penyakit infeksi paru (Tuberkulosis).
3.
Mengetahui
hasil pengujian Jaringan Saraf Tiruan dalam memprediksi keputusan medispada
penyakit ifeksi paru dengan metode perceptron.
1.4.2
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang dilakukan penulis adalah sebagi brikut :
1.
Untuk
menerapkan metode Jaringan Saraf Tiruan agar dapat mendeteksi secara akrat
pnyakit infeksi paru (tuberculosis) pada manusia.
2.
Untuk
membantu medis dalam menegakkan diagnose dini secara akurat.
3.
Memperoleh
perangkat lunak yang berbasis jaringan saraf tiruan untuk memberikan dukungan
bagi keputusan medis terhadap penderita infeksi paru berdasarkan inpu parameter
klinis
4.
Mempermudah
para medis untuk memberikan keputusan pada penyakit infeksi paru
(tuberculosis).
1.5 Metode
Penelitian
Metode yang digunakan penulis
dalam mencari keterangan atau data yang lain, karena dengan metode ini lebih
mudah mendapatkan informasi dan data-data dengan sumber ataupun masukan bagi
penulis. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah:
1.
Tahap
pengumpulan data
Penelitian ini dimulai dengan
mengumpulkan bahan-bahan referensi baik dari buku, jurnal, artikel maupun
internet dan beberapa referensi lainya yang dapat menunjang penulisan
penelitian ini.
a.
Observasi
(Pengamatan), penelitian secara langsung dengan cara mengamati kelapangan
2. Analisa
masalah
Pada tahap ini untuk menganalisis apa saja
kebutuhan untuk penelitian skripsi seperti mengumpulkan data, analisis data,
dan analisis kebutihan Hadrware dan software. Tahap ini sangat penting untuk
menunjang tahap perancngan sistem.
3. Perancangan
Aplikasi
Merancang sistem bagan Alir sistem, UML
(unified modeling language),diagram use
case, untuk menunjukkan urutan-urutan proses dari sistem.
4. Implementasi
Sistem
Pada
tahap ini, dilakukan
pengimplementasian perancangan yang telah disusun sebelumnya sesuai dengan
konsep yang telah dibuat. Sistem yang mengalami perubahan dari perancangan yang
telah dibuat sebelumnya.
5. Pengujian
Sistem
Pada tahap ini dilakukan pengecekan
apakah sistem memiliki kemampuan seperti yang diharapkan atau terjadi kesalahan
yang tidak diinginkan
6. Pelaporan
Menjelaskan langkah-langkah bagaimana menginplementasikan dan melakukan pelatihan system pembelajaran kedalam sebuah komputer.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
BAB
I : PENDAHULUAN
Pada bab I menguraikan
tentang latar belakang masalah,
perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II :TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
Pada
bab ini berisi sejarah singkat perusahaan, lokasi perusahaan logo perusahaan,
visi dan misi perusahaan, struktur organisasi perusahaan.
BAB III
: LANDASAN TEORI
Dalam bab ini berisi teori-teori yang digunakan untuk memahami permasalahan
yang dibahas pada penelitian ini. Pada bab ini dijelaskan tentang penyakit
tuberkulosis, jaringan saraf tiruan, perceptron, dan matlab versi 6.1.
BAB IV
: ANALISA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini berisi analisis dan penerapan
jaringan saraf tiruan perceptron
untuk keputusan medis, serta perancangan seperti pemodelan dan
flowchart
BAB V
: PENGUJIAN DAN
IMPLEMENTASI
Dalam bab ini menjelaskan tentang algoritma dan
implementasi pengkodean dari aplikasi yang
telah dirancang.
BAB VI : KESIMPULAN DAN
SARAN
dalam bab ini berisi kesimpulan yang diambil dari pembahasan
masalah serta saran yang dapat dipertimbangkan untuk tindak lanjut terhadap
sistem yang dibuat.