Minggu, 20 Desember 2015

cinta yg tak berbalas

cinta yang tak berbalashttp://cerpenmu.com/cerpen-penyesalan/penantian-cinta-tak-terbalas.html
 
Ar aku suka kamu..” ucapku padanya
“Aku juga suka kamu Win” jawabnya
“Apa berarti kita bisa pacaran?” tanyaku
“Maaf Win tapi aku tak bisa, aku baru aja jadian sama orang lain. Seandainya kamu membalas cintaku lebih awal” katanya
“Kamu dengan siapa Ar? Dengan orang yang ku kenal?” tanyaku penasaran
“Ia Win maaf” jawabnya
“Mia..?” tanyaku dengan nada sedih

Wina adalah nama panggilan buat aku mahasiswi semester awal di universitas Dharma Mulya. Inilah awal kisah cinta ku yang tak terbalas oleh Arya, laki-laki yang sebenarnya aku sukai namun tak dapat aku ungkapkan perasaanku padanya.
September 2009
Berawal dari sebuah komik yang ku baca, disaat ku benar-benar menghayati isi dari komik hingga ku menangis, tak kusangka Arya sudah berada di depanku dan terus menatap wajahku dari tadi.

“Kenapa kau menatapku seperti itu?” Tanyaku disaat aku tersadar telah ditatapnya.
“tak mengapa win” jawabnya sambil memberikan senyumnya padaku.

Hari ini adalah awal pertemuanku dengannya, awal yang tak kusangka Arya menyukaiku. Namun dengan sikapku yang cuek, aku pun tak menghiraukannya karena sejujurnya aku pun tak tau Arya menyukaiku. Arya sering menghubungiku, dia selalu sms menanyakan kabarkulah, sudah makanlah dan sebagainya. Namun seperti biasa aku selalu cuek padanya apalagi diiringi dengan kegiatan kemah yang ku jalani waktu itu, semakin tak ku hiraukan dirinya. Kegiatan kemah yang ku ikuti merupakan salah satu kegiatan perekrutan bagi aku anggota baru pecinta alam, kegiatan yang aku suka karena disitulah aku menemukan tujuanku. Satu hal yang tak aku sukai yaitu diganggu saat aku sedang sibuk, dan pada saat aku sedang ada kegiatan lagi-lagi Arya menghubungiku.
“Wina lagi dimana? Gi ngapaen tuh?” katanya di sms
“kamu salah sms orang ya? Apa kamu maw sms Tia ya? Ini Tia lagi di sebelahku” jawabku.

Ya karena Tia adalah teman kost sebelah kamarnya Arya, aku kira dia salah sms orang makannya aku jawab seperti itu. Ternyata aku salah mengira semua sms dan perhatian Arya memang ditujukan untukku namun aku tak mengetahuinya karena mungkin dulu aku terlalu lugu dan belum begitu mengenal cinta.
Oktober 2009
Aku merasa semakin dekat dengan Arya, mulai dari dia memperhatikanku dengan selalu ngesms aku, bahkan sampai membantuku mengerjakan tugas-tugas yang tak aku mengerti. Pada saat itu aku sangat merasa nyaman hingga perlahan rasa suka ku ke Arya muncul. Pada saat itu kita sering berbagi cerita bersama hingga benar-benar aku merasa suka dan nyaman bersamanya.

“Win aku nyaman bareng kamu?” seketika Arya berkata padaku
“Hmm?” jawabku sambil tersenyum

Hal bodoh yang pernah aku lakukan adalah memendam perasaanku padanya dan hanya menunggu dia menyatakan cintanya padaku. Hingga suatu saat Arya berpikir bahwa aku tidak membalas perasaannya.
Seminggu setelah itu ketika aku memutuskan untuk menyatakan perasaanku pada arya namun aku terlambat, Arya sudah pacaran dengan sahabatku dan Arya tak pernah mengatakan apapun tentang itu padaku. Pada saat itu muncul orang misterius bernama Satria meramalku dan memberitahuku bahwa cintaku takkan terbalas.
“Kamu Wina kan?” tanyanya melalui telefon
“Iya ini siapa ya kenapa tau aku?” jawabku
“Namaku Satria, aku liat kamu lagi suka sama orang.. menurutku kamu tak usah mengharapkan dia karena kamu akan sakit hati” ujarnya
“maksudnya apa ni?” jawabku dengan penasaran
“dia sudah ada yang punya, temanmu” dijawabnya kemudian langsung menutup telefonnya.

Karena aku penasaran dan saking tidak percayanya aku langsung menghubungi Arya dan mengungkapkan perasaan yang ku pendam padanya. Memang ternyata benar kata Satria itu bahwa cintaku takkan terbalas oleh Arya karena dia memiliki hubungan dengan seseorang “Mia” tak lain adalah sahabatku sendiri. Aku terlambat untuk mengungkapkan perasaanku pada Arya sehingga Arya mengira bahwa cintanya tak terbalas oleh ku dan kini aku mulai menyesal seandainya dapat kukatakan perasaanku lebih awal mungkin takkan begini hasilnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar